Sholat subuh berjamaah pahalanya bagaikan sholat sepanjang malam
"Barangsiapa yang sholat isya berjamaah maka seolah- olah dia telah sholat malam selama separuh malam. Dan barangsiapa yang sholat subuh berjamaah maka seolah- olah dia telah sholat seluruh malamnya." (HR. Muslim no. 656)
Fajar Shadiq dan Fajar Khadzib
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya melalui hadist, bahwa awal waktu sholat subuh adalah saat terbit fajar shadiq.
Namun, ada juga fajar yang muncul pada pertengahan malam atau fajar kadzib. Untuk itu, umat muslim wajib untuk memahami arti keduanya dengan baik.
1. Fajar Shadiq (Fajar Nyata)
Fajar shadiq merupakan cahaya fajar yang melintang di sepanjang ufuk timur sebagai tanda akhir malam atau menjelang terbitnya matahari.
Bentuk dari fajar ini adalah horizontal. Berdasarkan Al Quran, fajar shadiq ditandai dengan benang putih dari benang hitam yang terlihat dengan jelas.
Jika menggunakan mata telanjang, fajar shadiq akan terlihat seperti cahaya yang berwarna merah. Hal ini merupakan pertanda bahwa pagi hari telah tiba dan secara perlahan dapat menerangi dunia. Dalam Al-Quran, Allah swt.berfirman:
وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ
Artinya: “Dan makan dan minumlah sampai terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar”. (Al-Baqarah ayat 187)
2. Fajar Khadzib (Fajar Semu)
Fajar khadzib merupakan cahaya yang muncul sebelum fajar shadiq dengan intensitas yang tidak terlalu terang.
Fajar ini menjulang sepanjang garis ekliptika yang berbentuk segitiga khas.
Secara umum, fajar khadzib muncul tidak lama atau bahkan hanya dalam sekejap mata.
Meskipun tidak seterang fajar shadiq, intensitas cahaya dari fajar ini juga meningkat dengan perlahan seiring waktu. Allah swt. berfirman tentang hal ini dalam Al-Quran:
الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُوْنَ
Artinya: “Maka celakalah orang-orang yang lalai terhadap sholatnya” (Al-Ma’un ayat 5)
Sholat subuh menghindarkan siksa neraka
"Tidaklah akan masuk neraka orang yang melaksanakan sholat sebelum terbitnya matahari (yaitu sholat subuh) dan sholat sebelum tenggelamnya matahari (yaitu sholat ashar)." (HR. Muslim no. 634)
Hukum Meninggalkan Sholat Subuh?
"Perjanjian antara kami dengan orang kafir adalah salat. Barangsiapa yang meninggalkan salat dengan sengaja maka ia telah kafir." (HR Ahmad, Abu Daud, At Tirmidzi).
Demikianlah penjelasan mengenai batas waktu salat subuh, dan bila seseorang kesiangan maka selama belum masuk waktu Dhuha, tetap harus menunaikan salat Subuh.
Jadwal Sholat Hari ini di Bandung
Hari ini 16 Dec, 2024, Jadwal Sholat Bandung adalah Waktu Subuh 4:13 AM, Waktu Dhuhur 11:45 AM, Waktu Ashar 3:12 PM, Waktu Maghrib 6:00 PM & Waktu Isya 7:12 PM.
Azan kota, jadwal salat & jadwal waktu 7 hari juga disediakan. Waktu Fajr harian di Bandung, jadwal sholat Dzuhur, waktu Ashar di Bandung, jadwal sholat Magrib Bandung & waktu Namaz Isya Bandung tersedia. Jadwal Sholat Bandung 15 Jumada Al-Akhirah 1446 Hari ini dengan Jadwal 7 hari selanjutnya dengan metode penghitungan jadwal sholat yang dapat disesuaikan untuk menghitung jadwal sholat secara tepat. Selain itu, Anda juga dapat membaca update waktu zawal Bandung dengan detail waktu mulai dan berakhir secara lengkap.
Bandung, ibu kota Jawa Barat, Indonesia, adalah rumah bagi populasi Muslim yang besar, sebagian besar mengikuti mazhab Syafi'i dalam yurisprudensi Islam. Dengan lebih dari 90% penduduknya beragama Islam, Bandung memiliki beberapa masjid ikonik, termasuk Masjid Raya Bandung dan Masjid Al-Ukhuwah, tempat umat Islam berkumpul untuk melaksanakan shalat lima waktu. Jadwal sholat di kota ini, yang dikenal sebagai Waktu sholat Bandung, diikuti dengan ketat, dengan masjid-masjid mengumandangkan adzan Subuh, Dhuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya. Sebagai pusat budaya Islam yang dinamis, Bandung menawarkan banyak tempat ibadah, menjadikannya pusat penting bagi komunitas Muslim.
Bagaimana Hukum Sholat Subuh Kesiangan
Masalah batas sholat subuh jika kesiangan masih menjadi perdebatan hingga saat ini.
Beberapa ulama berpendapat bahwa wajib untuk tetap melaksanakan sholat subuh meskipun terlambat bangun secara tidak sengaja.
Akan tetapi, tidak sah jika sengaja mengulur waktu untuk tidak sholat.
Rasulullah SAW pernah bersabda:
أَمَا إِنَّهُ لَيْسَ فِيَّ النَّوْمِ تَفْرِيطٌ، إِنَّمَا التَّفْرِيطُ عَلَى مَنْ لَمْ يُصَلِّ الصَّلَاةَ حَتَّى يَجِيءَ وَقْتُ الصَّلَاةَ الْأُخْرَى، فَمَنْ فَعَلَ ذَلِكَ فَلْيُصَلِّهَا حِينَ يَنْتَبِهُ لَهَا
Artinya: “Sebenarnya tertidur bukan termasuk kategori lalai. Lalai untuk orang yang tidak sholat hingga datang waktu sholat lainnya. Barangsiapa yang mengalami hal tersebut, maka segera sholat saat ia sadar”. (HR. Muslim, 311/681).
Oleh karena itu, saat merasa terlambat bangun sebaiknya laksanakan sholat subuh dengan niat untuk qodha.
Qodha artinya mengganti sholat yang terlewatkan atau lupa. Adapun niatnya yaitu sebagai berikut.
أصلى فرض الصبح ركعتين مستقبل القبلة قضاءً لِله تعالى
Ushallii fardha ssubhi rak’ataini mustaqbilal qiblati qadha’an lillahi ta’ala
Artinya: “Saya niat untuk sholat fardhu sebanyak dua rakaat, menghadap kiblat, halnya qadha karena Allah swt”.
Sholat subuh salah satu penyebab seseorang bisa masuk surga
"Barangsiapa yang mengerjakan sholat bardain (dua sholat di waktu dingin) maka dia akan masuk surga." (HR. Bukhari no. 574 dan Muslim no. 635)
Para pelaku sholat subuh berjamaah mendapat garansi keselamatan Allah pada hari itu
"Barangsiapa yang menunaikan sholat subuh maka ia berada dalam jaminan Allah. Sholat subuh menjadikan seluruh umat berada dalam jaminan, penjagaan, dan perlindungan Allah sepanjang hari. Barang siapa membunuh orang yang menunaikan sholat subuh, Allah akan menuntutnya, sehingga Ia akan membenamkan mukanya ke dalam neraka." (HR. Muslim, Tirmidzi, dan Ibnu Majah)
Jadwal Sholat Bandung (16 Dec, 2024)
Batas Waktu Sholat Subuh
Dilansir detikHikmah, batas waktu sholat Subuh adalah dimulai sejak fajar shodiq hingga terbitnya matahari, sebagaimana dijelaskan dalam Kitab Fiqh us-Sunnah karya Sayyid Sabiq. Hal ini bersandar pada sabda Rasulullah SAW,
وَوَقْتُ صَلَاةِ الصُّبْحِ مِنْ طُلُوعِ الْفَجْرِ مَا لَمْ تَطْلُعِ الشَّمْسُ
Artinya: "Waktu sholat Subuh adalah dari terbit fajar sampai terbit matahari." (HR Muslim)
Dalam buku Berkah sholat Subuh Berjamaah karya Fahrur Mu'is disebutkan, seseorang yang mendirikan satu rakaat sholat Subuh sebelum matahari terbit, maka ia terhitung sudah melaksanakan sholat Subuh. Hal ini mengacu pada hadits yang berbunyi,
مَنْ أَدْرَكَ رَكْعَةً مِنَ الصُّبْحِ قَبْلَ أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ فَقَدْ أَدْرَكَ الصُّبْحَ
Artinya: "Siapa yang mendapatkan satu rakaat sholat Subuh sebelum ia terbit matahari, maka ia telah mendapati sholat Subuh." (HR Bukhari)
Lebih jelasnya dalam buku tersebut menjabarkan terkait kedua hadits tersebut, waktu Subuh dimulai sejak fajar shodiq hingga terbitnya matahari. Barang siapa yang kemudian melakukan sholat Subuh sebelum masuk pada waktunya maka sholatnya dianggap tidak sah.
Selain itu, siapa saja yang melakukan sholat dan telah mendapatkan satu rakaat sholat Subuh sebelum matahari terbit, maka dianggap telah sholat Subuh. Namun, perlu digarisbawahi pula bahwa sholat Subuh tersebut hanya dianggap sebagai penggugur kewajiban, bukan sebagai sebuah pelaksanaan yang seharusnya dilakukan dengan baik.
Bagi orang yang tidak memiliki udzur misalnya saja seperti pingsan atau bahkan benar-benar lupa untuk melaksanakan sholat Subuh maka dilarang untuk mengakhirkan waktu sholat Subuh hingga mendekati batas waktu terakhir.
Namun, ketika orang tersebut memiliki udzur, maka diharuskan untuk langsung melaksanakan sholat Subuh begitu sadar ataupun ingat. Apabila orang tersebut dengan sengaja meninggalkan sholat Subuh, ia harus segera bertobat karena telah melakukan dosa besar.
Abdullah bin Mas'ud pernah bertanya kepada Rasulullah SAW, "Amal apakah yang paling dicintai Allah?" Beliau menjawab "Amal yang paling dicintai oleh Allah adalah sholat tepat pada waktunya." Abdullah bertanya lagi, "Kemudian apa lagi?" Beliau menjawab, "Berbuat baik kepada kedua orang tua." Abdullah bertanya lagi, "Lalu apa lagi?" Beliau menjawab, "Jihad fi sabilillah." (HR Bukhari dan Muslim)
Mengenai batas waktu sholat Subuh ini juga diperkuat penjelasannya dalam buku yang berjudul Waktu Shalat (Kajian Fiqih Dan Astronomi) karya Abd Karim Faiz, bahwasanya mengenai penentuan batas waktu sholat ini telah disimpulkan oleh para ulama Madzahibul Arba'ah.
Salah satunya ialah sholat Subuh yang mana dimulai ketika munculnya fajar shodiq, yaitu suatu cahaya keputih-putihan yang menyebar di ufuq sebelah timur. Jika merujuk pada ahli hisab, maka matahari berada di sekitar -20 derajat dari ufuk timur.
Sedangkan, sebagian pendapat yang lain berkisar pada -15 hingga -19,5 derajat. Mengenai munculnya fajar shodiq ini dapat dilihat dengan ciri pudarnya cahaya bintang dan berakhirnya waktu Subuh saat piringan atau matahari mulai muncul di ufuk timur. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah At-Tur ayat 49:
وَمِنَ الَّيْلِ فَسَبِّحْهُ وَاِدْبَارَ النُّجُوْمِ ࣖ ٤٩
Artinya: "Bertasbihlah kepada-Nya pada sebagian malam dan pada waktu terbenamnya bintang-bintang (waktu fajar)."